Sabtu, 25 Agustus 2007

Kebijakan kabinet 'karo'

Menanggapi terjadinya kenaikan harga BBM, minyak goreng, dll yang terus merangkak, seorang pengamat ekonomi daerah berani berkomentar; bahwa kenaikan harga-harga kebutuhan rakyat tersebut secara serempak hanya dapat dilakukan oleh sebuah pemerintah yang kuat atau yang otoriter. Selain itu, dapat juga dilakukan oleh suatu pemerintahan yang sedang panik.
Seorang wartawan senior mencoba memancing sang pengamat tersebut dengan pertanyaan;
“Kalau begitu, jika memang karena pemerintah kita sedang 'panik' dapat diibaratkan seperti sekelompok kera yang sedang dikejar-kejar harimau. Meloncat-loncat tak menentu.”
“Yaa, secara lahiriah memang agak mirip”. Ia setuju.
“Tetapi, harimaunya bukan harimau Sumatera, kan, Pak.!”. Sambungnya
“Bukan!. Harimau piaraan Amerika, ha ha...”. Ia mengakhiri komentarnya.
"Ooh, kami paham, Pak!". Wartawan itu pun tertawa sambil menyebut salah satu lembaga keuangan internasional.

Tidak ada komentar: