Sabtu, 25 Agustus 2007

Pakar instan

Ternyata istilah ‘instant’ saat ini bukan saja populer pada jenis makanan atau mode pakaian tetapi juga pada bidang pendidikan dan keahlian.
“Ceritanya begini…”. Kata seorang petugas protokoler. Lalu, ia bercerita bahwa ada seorang pejabat yang memiliki posisi yang cukup penting di kantornya. Ketika ada diskusi masalah hukum, ia kasak-kusuk menyiapkan waktu agar diberi kesempatan untuk berbicara seolah-olah ia seorang pakarnya di bidang hukum, ketika ada diskusi mengenai otoda, sastra, masalah pendidikan, dan lainya, ia pun turut berbicara seolah-olah ia memang pakarnya di bidang-bidang tersebut.
“Lalu, kalau ada diskusi masalah perselingkuhan?” tanya temannya.
“Sudah pasti lah, ia pun akan turut berbicara seolah-olah pakarnya di bidang persel…., Ah!, yang ini mungkin tidak ikut”. Ia tidak begitu yakin.
“Mengapa?”
“Sebab nanti orang akan berpikir yang tidak-tidak, bukan!”.
“Ooh, lai tahu mah pikiran urang”

Tidak ada komentar: