Sabtu, 25 Agustus 2007

Terpaksa dikawinkan

Dalam suatu seminar nasional tentang hak-hak perempuan, seorang tokoh perempuan dengan bangga menyatakan bahwa di Minangkabau saat ini tidak terdengar lagi ada orang tua yang melakukan kawin paksa seperti pada kisah zaman Siti Nurbaya.
Bunyi tepuk tangan penoton yang kebanyakan kaum perempuan itu menjadikan suasana di aula itu semakin meriah.
Seorang moderator yang memandu acara seminar tersebut mempersilakan seorang penanya untuk berbicara.
“Istilah kawin paksa memang sudah lama kita tak mendengar lagi, tapi yang terpaksa dikawinkan saat ini semakin sering terdengar. Menurut Ibu, mana yang lebih baik?.”
Mendengar tanggapan seperti itu suasana seminar pun menjadi hening, sekali-kali terdengar suara cekikikan dua orang pria yang sedang mengobrol dari arah belakang.
“Ya tergantung…”, jawab ibu pemakalah singkat.

Tidak ada komentar: